Pertanyaan pertama yang terbersit adalah, "Mengapa pada balapan tingkat dunia, justru tulisan berBahasa Indonesia yang dimunculkan, bukan bahasa asli negeri Matahari Terbit asal kedua pabrikan motor tersebut atau bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional?"
Bagaimana tidak, penjualan mereka di Indonesia merupakan penjualan tertinggi dibanding penjualan di negara lain. Percaya atau tidak itulah kenyataan yang ada. Dua pabrikan tersebut yang kini juga merajai pasar motor di Indonesia bahkan di dunia berhasil menghipnotis para penggemar arena balap dunia tersebut yang berasal dari Indonesia.
Yang lebih menarik adalah pemilihan kata yang berarti dan menarik perhatian tersebut terkadang menjadi bagian yang tak terbantahkan ketika kita menyaksikan ajang balap dunia tersebut. Sebut saja ketika dalam balapan tersebut salah satu pembalap dari tim yang membawa logo tersebut diatas memenangkan balapan, terbersit rasa bangga terhadap pembalap tersebut meskipun bukan pembalap favorit kita. Secara tidak langsung rasa nasionalis terpancing lewat tulisan logo yang terpampang jelas di body motor dan baju balap pembalap tersebut.
Faktanya adalah logo-logo tulisan tersebut merupakan bagian dari sponsoship yang diberikan dan dibayarkan dari kantor perwakilan pabrikan-pabrikan motor tersebut yang ada di Indonesia dengan jumlah yang tidak sedikit.
Lalu pertanyaannya kemudian, "Mengapa tidak mensponsori pembalap Indonesia saja untuk ikut masuk ke dalam arena balap dunia tersebut? Apa mungkin ada pembalap Indonesia yang bisa diorbitkan untuk ikut dalam arena balap dunia itu?"
Jawabannya adalah pernah dilakukan dan sepertinya hasilnya kurang memuaskan baik dari pihak sponsor ataupun kita sebagai penonton. Ujung- ujungnya tidak menguntungkan bagi sponsor itu sendiri karena tidak membawa perubahan berarti bagi penjualan mereka.
Jawaban kedua adalah mungkin dan sangat mungkin tetapi kapan waktunya? Pertanyaan yang harusnya bisa dijawab sendiri oleh pribadi kita masing-masing sebagai bagian dari negara ini, apakah kita bisa "Satu Hati" untuk memajukan olah raga bermotor di tanah air dan mengorbitkan pembalap-pembalap muda kita agar bisa menjadi "Semakin Di Depan"? Atau justru hanya bisa "Satu Hati" rame-rame beli motor karena bahasa Indonesia nempel di motor balap juara dunia yang penjualannya "Semakin Di Depan"?
0 komentar:
Posting Komentar